Pembaharuan (inovasi) kurikulum adalah suatu gagasan atau
praktek kurikulum baru dengan mengadopsi bagian-bagian yang potensial dari
kurikulum tersebut dengan tujuan memecahkan masalah atau mencapai tujuan
tertentu. Dengan kata lain, pembaharuan itu di ajukan berkenaan dengan ide dan
teknis pada skala yang terbatas. Pembaharuan selalu berkaitan dengan masalah
kreasi dan atau penciptaan sesuatu yang baru dan menuju ke arah yang lebih
baik.
Pembaharuan
kurikulum perlu dilakukan sebab tidak ada satu kurikulum yang sesuai dengan
keadaan sepanjang masa, kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan
zaman yang senantiasa cenderung berubah. Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan
mengingat kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan harus menyesuaikan
dengan perkembangan masyarakat yang senantiasa berubah dan terus berlangsung.
Pembaharuan
kurikulum biasanya dimulai dari perubahan konsepsional yang fundamental yang
diikuti oleh perubahan struktural. Pembaharuan dikatakan bersifat sebagian bila
hanya terjadi pada komponen tertentu saja misalnya pada tujuan saja, isi saja,
metode saja, atau sistem penilaiannya saja. Pembaharuan kurikulum bersifat
menyeluruh bila mencakup perubahan semua komponen kurikulum. Perubahan
kurikulum menyangkut berbagai faktor, baik orang-orang yang terlibat dalam
pendidikan dan faktor-faktor penunjang dalam pelaksanaan pendidikan.
Menurut Sudjana
(1993 : 37) pada umumnya perubahan struktural kurikulum menyangkut komponen
kurikulum yakni :
a. Perubahan dalam tujuan
Perubahan ini didasarkan kepada pandangan hidup masyarakat
dan falsafah bangsa. Tanpa tujuan yang jelas, tidak akan membawa perubahan yang
berarti, dan tidak ada petunjuk ke mana pendidikan diarahkan.
b. Perubahan isi dan struktur
Perubahan ini meninjau struktur mata pelajaran -mata
pelajaran yang diberikan kepada siswa termasuk isi dari setiap mata pelajaran.
Perubahan ini dapat menyangkut isi mata pelajaran, aktivitas belajar anak,
pengalaman yang harus diberikan kepada anak, juga organisasi atau pendekatan
dari mata pelajaran - mata pelajaran tersebut. Apakah diajarkan secara
terpisah-pisah (subject matter curriculum), apakah lebih mengutamakan kegiatan
dan pengalaman anak (activity curriculum) atau diadakan pendekatan interdisipliner
(correlated curriculum) atau dilihat proporsinya masing-masing jenis, mana yang termasuk pendidikan umum,
pendidikan keahlian, pendidikan akademik dan lain-lain
c. Perubahan strategi kurikulum
Perubahan ini menyangkut pelaksanaan kurikulum itu sendiri
yang meliputi perubahan teori belajar mengajar, perubahan sistem administrasi,
bimbingan dan penyuluhan, perubahan sistem penilaian hasil belajar.
d. Perubahan sarana kurikulum
Perubahan ini menyangkut ketenagaan baik dari segi kualitas
dan kuantititas, juga sarana material berupa perlengkapan sekolah seperti
laboraturium, perpustakaan, alat peraga dan lain-lain.
e. Perubahan dalam sistem evaluasi kurikulum
Perubahan ini menyangkut
metode/cara yang paling tepat untuk mengukur/menilai sejauh mana kurikulum
berjalan efektif dan efesien, relevan dan produktivitas terhadap program
pembelajaran sebagai suatu system dari kutikulum.
Usaha-usaha
pembaharuan kurikulum dilakukan dengan maksud untuk mencari suatu model
kurikulum yang tepat untuk mememuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang
senatiasa terus berubah dan terus berkembang.
Dalam melaksanakan pembaharuan itu menyangkut berbagai
faktor, apakah faktor orang-orang yang terlibat dalam pendidikan seperti guru,
kepala sekolah, pengawas dan supervisor sekolah. Peserta didik, orang tua
peserta didik, staf administrasi pendidikan (sekolah) dan pihak-pihak lain yang
terlibat serta faktor-faktor penunjang dalam pendidikan seperti perpustakaan,
buku paket/buku pelajaran, laboraturium dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar