Dunia pendidikan adalah
dunia yang sangat di butuhkan oleh seluruh orang. Karena dalam dunia
pendidikan, semua dididik untuk menjadi manusia yang dapat berpikir dengan bijak,
dan berakhlak mulia. Terlepas dari tujuan pendidikan, ada unsure-unsur
terpenting dalam dunia pendidikan, diantaranya adalah guru serta sarana dan
prasarana yang dapat menunjang keberhasilan mencapai tujuan pendidikan.
Di Indonesia, Guru bagai kan tak
memiliki harga! Bukankah kata kalian, “guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa” ?
menjadi guru itu tidak mudah. Butuh sikap khusus untuk menghadapai beribu-ribu
murid dengan beraneka ragam sifat dalam satu situasi. guru memiliki
tanggungjawab yang besar dalam kehidupan setiap orang. Mengapa demikian? guru
adalah pengajar dan juga pembimbing, dari kalian tak bisa, guru mengajarkan
kalian hingga bisa berpikir dengan baik. guru memiliki peran yang sangat
penting!
Tapi di Indonesia, guru tak pernah
memiliki harga yang lebih dari seorang PRT. Miris bukan? Upah yang diterima guru
tak sebanding dengan hal yang dilakukan nya untuk mengubah pola pikir
beribu-ribu manusia dengan mengorbankan tenaga, keahlian bahkan terkadang guru
harus mengeluarkan materi untuk membuat alat peraga. guru yang telah menjadi
PNS saat ini, mungkin tak mempermasalahkannya lagi, tapi guru yang masih
honorer? Ini menjadi masalah yang sangat membuat dilema. guru juga manusia
biasa, guru butuh uang untuk menghidupi keluarga nya. Jangan kalian berpikir guru
tidak butuh itu. uang atau materi pada zaman saat ini sangat menjadi kebutuhan
untuk siapapun. begitu juga guru
Lihat para artis atau selebriti,
yang dibayar puluhan juta rupiah untuk sekali merusak moral anak-anak bangsa.
Lihat mereka yang bisa bermewah-mewahan, makan enak, dan memiliki rumah yang
besar! Tapi coba kalian lihat kehidupan para guru honorer yang dapat mengiris
hati. Mereka di tuntut untuk membentuk anak-anak bangsa ini sebagai manusia
bermoral, tapi mereka tak berkehidupan cukup! Mereka tak bisa memiliki rumah
yang besar seperti para artis itu.
Sudah 7 kali presiden Indonesia
berganti, namun adakah yang memerhatikan nasib guru honorer ini? Saya rasa
tidak. Kebanyakan pejabat–pejabat di Indonesia ini sibuk mencari celah untuk
korupsi! Jangankan memikirkan nasib guru, memikirkan rakyatnya pun mungkin
hanya terkadang. Semua para wakil rakyat itu meminta untuk memperbaiki
kompetensi guru, tapi jika hal yang didapat atau upah yang diterima tak dapat
menjamin hidupnya, bagaimana mereka bisa melakukannya dengan optimal karena
disisi lain mereka harus berpikir bagaimana agar hidup nya berkecukupan.
Para wakil rakyat mengatakan, harus
adanya perubahan dalam dunia pendidikan, namun apakah mereka bertanggungjawab
atas penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses pendidikan?
Sudahkah mereka menyediakan gedung sekolah yang layak? Kursi dan meja yang
layak pakai? Lalu bagaimana dengan penyediaan alat-alat peraga untuk anak-anak
bangsa ini? Sudahkah di sediakan dengan merata di seluruh wilayah Indonesi,
baik itu yang kota maupun yang terdalam?
Tugas para wakil rakyat itu bukan
hanya berbicara dan membuat aturan, tapi juga harus diikuti dengan penunjukan
sikap yang memang di butuhkan oleh masyarakat. Kalian mewajibkan sekolah selam
12 tahun, tapi adakah yang berpikir bagaimana untuk anak-anak yang tidak mampu
sekolah? Adakah yang menjamin nya?
guru yang dituntut
membentuk anak-anak bangsa agar bermoral tak dijamin kehidupannya.
anak-anak bangsa yang
dituntut untuk memajukan negara pun tak dijamin atas pendidikannya.
SALAH SIAPA????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar