Suatu metode
penyelidikan dalam suatu ilmu adalah suatu keharusan mutlak adanya. Apalagi
kalu ilmu itu telah berdiri sendiri, ini harus di tandai oleh adanya
metode-metode tersendiri untuk menyelidikan terhadap suatu objeknya.
Objek psikologi
adalah penghayatan dan perbuatan manusia, yaitu perbuatan manusia dalam alam
yang komplek dan selalu berubah. Jiwa bukanlah suatu benda yang mati, etapi
suatu yang hidup yang dinamis; selalu berubah untuk maju menuju
kesempurnaannya.
Berdasarkan
renungan-renungan dan pengalaman-pengalaman maka akan di dapatkan metode-metode
sebagai berikut.
·
Metode
yang bersifat filosifis
·
Metode
yang bersifat empiris
Metode yang
bersifat filosifis terdapat beberapa
macam, antara lain sebagai berikut.
a. Metode
Intuitif
Metode ini
dilakukan dengan cara sengaja untuk mengadakan suatu penyelidikan atau dengan
cara tidak sengaja dalam pergaulan sehari-hari. Dalam keadaan yang terakhir itu
kita dapat mengadakan pernilaian terhadap sesama kita atau benar-benar ingin
kita ketahui keadaannya, melalui kesan-kesan terhadap orang-orang tersebut..
b. Metode
Kontemplatif
Metode ini
dilakukan dengan jalan merenungkan objek yang akan diketahui dengan
mempergunakan adalah pemikiran yang sudah benar-benar sudah dalam keadaan
objektif. Dalam arti, murni, tidak tercampur dengan alat-alat yang lain serta
tidak tercampur pula dengan pengaruh-pengaruh dari luar yang bersifat lahiriah
dan biologis.
c. Metode
Filosofis Religius
Metode ini
digunakan dengan mempergunakan materi-materi agama, sebagai alat utama untuk
meneliti pribadi manusia.nilai-nilai yang terdapat dalam agama itu merupakan
kebenaran-kebenaran absolut dan pasti benar. Dengan pertanyaan lain, kita
menyelidiki jiwa manusia beserta segala seginya dengan menggunakan
materi-materi yang tertera dalam kitab suci sebagai norma standar pernilaian.
Metode yang
bersifat empires dapat di bagi menjadi beberapa metode sepeti yang diuraikan
berikut ini.
1. Metode
Observasi
Pada dasarnya,
metode observasi ini adalah metode yang paling dasar dilakukan dari semua
metode yang ada, yakni mengadakan pengamatan secara cermat, dan sistematis
serta membutuhkan adanya keluwesan tertentu(tidak kaku). Agar semua aktivitas
anak yang diselidiki selalu wajar. Kegiatan ini harus diiringi dengan pencataan
hasil secara teliti dan gejala yang ada. Dalam hal ini, observer dapat melalui
tiga cara, yaitu:
§ Intropeksi (retrospeksi)
§ Intropeksi eksperimental
§ Ekstospeksi
a. Metode
Intropeksi
Istilah
“intropeksi” berasal dari bahasa latin (intro:dalam;dan spektare:melihat).
Jadi, pada intropeksi individu mengalami sesuatu, dan ia sendiri dapat pula
mengamati, mempelajari apa yang dihayati itu. Dengan kata lain setelah
penghayatan itu terjadi, individu melihat kembali kepada penghayatan itu. Maka
metode intropeksi sering juga di sebut “retropeksi” yang berarti melihat
kembali.
b. Metode
Intropeksi eksperimental
Intilah
“intropeksi eksperimental” ialah suatu metode intropeksi, yang dilaksanakan
dengan mengadakan eksperimen-eksperimen secara sengaja dan dalam suasana yang
dibuat. Metode ini merupakan penggabungan metode intropeksi dan eksperimen,
sebagai upaya dalam mengatasi sifat subjekifitas dalam metode introdpeksi. Pada
introspeksi murni, hanya diri penyelidikan yang menjadi objek, akan tetapi pada
introspeksi eksperimental, jumlah subjek terdiri atas beberapa orang yang
dieksperimentasi, sehingga dengan banyaknya subjek penyelidikan, hasilnya akan
lebih bersifat objektif.
c. Metode
Ekstospeksi
Arti kata
ekstropeksi ialah mlihat keluar (ekstro=keluar, speksi berasal dari bahasa
latin, sopektare = melihat). Jadi, ekstrokpeksi adalah suatu metode dalam ilmu
jiwa yang berusaha untuk penyelidikan atau mempelajari dengan sengaja dan
teratur gejala-gejala jiwa sendiri dengan membandingkan gejala jiwa orang lain
dengan mencoba mengambil kesilpulan dengan melihat gejala-gejala jiwa yang
ditunjukan dari mimik dan pantomimik orang lain.
2. Metode
Klinis
Kata klinis
berasal dari kata kline, yang berarti tempat tidur; klinoo= berbaring, kliniek=
lembaga untuk meneliti dan menyembuhkan penyakit. Maka yang disebut metode
klinik ialah nasihat dan bantuan kedokteran, yang diberikan kepada pasien oleh
ahli kesehatan. Metode klinis yang diterapkan dalam psikoligi ialah kombinasi
dari bantuan klinis medis dengan metode pendidikan, untuk melakukan observasi
terhadap pasien.
3. Metode
Etnografi
Etnografi
merupakan salah satu dari sekian pendekatan dalam penelitian kualitatif. Dalam
istialah yunani, ethnos, berarti masyarakan, ras atau sebuah kelompok
kebudayaan, dan etnografi berarti sebuah ilmu yang menjelaskan cara hidup
manusia. Pada perkembangan selanjutnya, dalam etnografi terjadi banyak
perdebatan tentang bagaimana cara manusia menjelaskan cara hidup manusia
lainnya termasuk di dalamnya tentang cara-cara bagaimana peneliti melihat “yang
lainnya” untuk kemudian “menceritakan”kepada manusia yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar