Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 terdiri dari sekitar 13.
446 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu, Indonesia
disebut juga negara kepulauan. Terletak pada garis tengah (equator) Bumi atau
khatulistiwa, membuat Indonesia memiliki iklim tropis. Anugerah dari Yang
Mahakuasa atas Negeri ini, negeri yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah
ruwah. Iklim tropis merupakan iklim yang paling baik bagi pertumbuhan dan perkembangan
sebagian besar tumbuh-tumbuhan. tanah yang subur dengan curah hujan yang cukup,
membuat tanaman tumbuh subur di negeri ini. Tak heran jikalau dulu Indonesia
menjadi rebutan jajahan oleh banyak negera-negara lain yang ingin menguasai
kekayaan alam Indonesia. (Meskipun kini setelah merdeka, Saya rasa Indonesia
masih menjadi incaran pihak asing untuk mengeruk keuntungan dengan
mengeksploitasi kekayaan alam).
Kesuburan tanah
Indonesia, mengandung begitu banyak mineral serta tambang bumi yang menjadi
nilai lebih dari negeri ini. Tak hanya itu, Indonesia menduduki peringkat
ketiga dalam kekayaan keanekaragaman hayati yang tersebar di negeri ini.
berbagai macam sayur-mayur, rempah-rempah, hewan, dan hasil bumi lainnya banyak
yang tidak ditemukan di negeri lain, namun subur di Indonesia. Sadar atau
tidak, Indonesia adalah harta karun yang menjadi incaran asing yang ingin
menguasainya. Tanah yang subur serta dipisahkan oleh lautan, menjadikan sektor
pertanian dan kelautan sebagai sumber mata pencaharian utama di negari ini.
(Meski demikian, Saya masih heran mengapa Indonesia masih saja mengimpor
beras??? ).
Wilayah Indonesia
dipisahkan oleh samudera, selat, dan lautan, yang mengakibatkan keberagaman
etnik/ suku bangsa yang memiliki adat dan kebudayaan yang berbeda satu sama
lain. Berdasarkan sensus BPS Tahun 2010, terdapat sekitar 300 etnik atau 1.340
suku bangsa yang berkembang di Indonesia. Masing-masing suku bangsa memiliki
adat dan budaya yang mewarnai negeri ini. Keunikan budaya yang dimiliki Indonesia,
telah diakui dalam kancah Internasional. Budaya dan adat yang diwariskan oleh
nenek moyang merupakan harta karun kedua yang harus dilestarikan. Namun, di era
masa kini akibat pengaruh globalisasi, banyak generasi muda (termasuk saya)
yang kurang mengenal akan nilai-nilai sakral dan luhur dari budaya warisan ini.
hal ini tentu tidak boleh dibiarkan, kita tidak ingin generasi setelah kita
hanya dapat mendengarkan cerita mengenai budaya dan tidak pernah merasakan
keseruannya.
Beberapa tahun yang
lalu, kita dihebohkan dengan kasus peng-klaim-an budaya kita (batik dan reog)
yang diakui menjadi budaya negara tersebut (MAL). kasus ini menjadi teguran
bagi pemerintah dan juga bagi kita masyarakat Indonesia untuk menjaga dan
melestarikan budaya bangsa agar tidak dicuri menjadi miliki negara lain.
Pengetahuan tentang budaya Indonesia harus ditekankan pada generasi muda, agar
mengetahui betapa kayanya negri ini akan budaya dan juga sumber daya. Budaya
juga dapat dijadikan sebagai media belajar, seperti yang dilakukan oleh Sunan
Kalijaga yang mengajarkan ilmu menggunakan watak perwayangan yang dekat dengan
masyarakat pada masa itu. dengan demikian, tujuan ilmu dapat tercapai dan juga
turut melestarikan budaya.
Beberapa provinsi
memiliki situs budaya sebagai tempat pusat pengetahuan dan juga pelestarian
budaya. Namun di sebagian besar wilayah Indonesia belum memiliki hal serupa.
Kesenjangan pemerataan yang terjadi di wilayah negeri ini juga menjadi kendala
dalam akses pembelajaran. Saya yakin, masih banyak budaya dari etnik atau suku
tertentu yang mungkin belum tercatat oleh pemerintah. Kekayaan negeri ini
sungguh melimpah, jangan sampai kita melihatnya sebagai sesuatu yang kuno,
sedangkan orang lain (red: negara lain) melihatnya sebagai harta benda.
pendidikan di luar negeri kini telah banyak yang mengembangkan pusat-pusat
pembelajaran budaya Indonesia, seperti gamelan, sinden, berbagai tarian, dan
belajar bahasa dengan pengajar dari kalangan mereka yang telah mahir belajar di
Indonesia. artinya bahwa, orang lain di negara lain pun sangat tertarik untuk
mempelajari dan mencoba mengembangkan budaya Indonesia, jangan sampai
kita penerus bangsa justru tidak mengerti apa-apa akan budaya sendiri. jangan
sampai, generasi selanjutnya mempelajari budaya kita dari orang asing, sungguh
menyedihkan.
Budaya Indonesia tak
hanya itu, nilai-nilai hidup atau norma-norma kehidupan yang dimiliki Indonesia
membuat Indonesia menjadi bangsa yang bernilai di mata negara lain. Survey
membuktikan bahwa banyak turis mancanegara yang mengatakan bahwa orang Indonesi
memiliki sikap ramah, murah senyum, dan baik. hal-hal demikian lah yang dapat
membuat Indonesia unik dan menarik. Kita sebagai pemuda Indonesia harus bangga
akan kekayaan negeri ini, dan mulai dari sekarang kita harus coba melestarikan
Budaya Indonesia, seperti menggunakan batik, belajar tari tradisional, alat
tradisional, dan lain-lain. banyak di daerah Indonesia yang budaya
terancam punah, seperti Bahasa Lampung yang hampir punah karena sudah jarang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu budaya Indonesia yang
berhasil masuk ke jajaran bahsa Internasional ialah bahasa jawa. Di Pulau jawa,
penduduknya senantiasa menggunakan bahasa lokal untuk berkomunikasi baik dengan
yang muda, tua, atau bahkan dengan pendatang. Sehingga banyak pendatang sampai
turis mancanegara mau tak mau harus belajar bahasa Jawa agar dapat
berkomunikasi dengan warga setempat. dan sudah banyak di beberapa universitas
Luar negeri yang menyediakan mata kuliah sastra jawa.
Tak hanya itu,
Universitas di Amerika pun memiliki kelas sanggar jawa sebagai tempat
pengkajian budaya jawa mulai dari nyinden, main gamelan dan juga tari jawa.
Subhanallah, yang saya takutkan ialah, orang non Indonesia sangat antusia dalam
mempelajari budaya negeri ini, jangan sampai kita pemuda Indonesia justru malah
acuh tak acuh. Dalam tulisan ini tidak ada maksud untuk menggunggulkan budaya
suku tertentu, saya cinta Indonesia, cinta semua budaya Indonesia, dan ingin
mengenal, mengetahui, mempelajari, dan melestarikan budaya Indonesia yang unik
dan juga menarik. Semoga tulisan ini dapat menggugah kesadaran kita sebagai
generasi penerus bangsa. Kita harus berhati-hati, karena banyak juga budaya
luar yang masuk ke Indonesia dan juga mempengaruhi beberapa generasi bangsa.
Jangan sampai kita semangat mempelajari budaya luar, malah melupakan budaya
sendiri. Banggalah punya Indonesia. Jaya selalu negeriku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar