1.
Komponen
Tujuan
Rumusan tujuan kurikulum erat
kaitannya dengan filsafat atau system nilai yang dianut masyarakat. Rumusan
tujuan menganut masyarakat yang dicitak-citakan. Misalkan filsafat yang dianut
masyarakat Indonesia adalah Pancasila, maka tujuan yang diharapkan tercapai
oleh suatu kurikulum adalah terbentuknya masyarakat yang Pancasilais. Tujuan
pendidikan diklasifikasikan menjadi empat antara lain:
a. Tujuan
Pendidikan Nasional (TPN)
b. Tujuan
Institusional (TI)
c. Tujuan
Kurikuler (TK)
d. Tujuan
Pembelajaran (TP)
Menurut Bloom, bentuk perilaku
sebagai tujuan yang harus dirumuskan dapat digolongkan
ke dalam tiga bidang, yaitu:
·
Domain Kognitif
Domain kognitif adalah
tujuan pendidikan yang berhubungan dengan kemampuan berpikir seperti kemampuan
mengingat dan kemampuan memecahkan masalah. Menurut Bloom (1965) domain kognitif
terdiri dari enam tingkatan, yaitu:
i.
Pengetahuan (knowledge)
ii.
Pemahaman (comprehension)
iii.
Penerapan (aplication)
iv.
Analisis
v.
Sintetis
vi.
Evaluasi
·
Domain Afektif
Domain ini berkenaan
dengan sikap, nilai-nilai dan presiasi. Menurut Krathwohl dan kawan-kawan
(1964) domain afektif memiliki tingkatan, yaitu:
i.
Penerimaan
ii.
Merespons
iii.
Menghargai
iv.
Mengorganisasi
v.
Karakterisasi nilai
·
Domain Psikomotor
Adalah tujuan yang berhubungan
dengan kemampuan keterampilan atau skill seseorang. Ada tujuh tingkatan yang
termasuk dalam domain ini, yaitu:
i.
Persepsi (Perception)
ii.
Kesiapan (Set)
iii.
Meniru (Imitation)
iv.
Membiasakan (Habitual)
v.
Menyesuaikan (Adaptation)
vi.
Menciptakan (Organization)
2.
Komponen
Isi/Materi Pelajaran
Isi kurikulum itu menyangkut semua
aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan atau materi pelajaran yang
biasanya tergambarkan pada isi setiap mata pelajaran yang diberikan maupun
aktivitas dan kegiatan siswa.
3.
Komponen
Metode/Strategi
Komponen ini berhubungan dengan
implementasi kurikulum. Bagaimanapun bagus dan idealnya tujuan yang harus
dicapai tanpa strategi yang tepat untuk mencapainya , maka tujuan itu tidak
mungkin dapat dicapai.
4.
Komponen
Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen untuk
melihat efektivitas pencapaian tujuan, sehingga dapat dijadikan bahan
pertimbangan apakah suatu kurikulum perlu dipertahankan atau tidak. Evaluasi
dibagi dalam dua jenis, yaitu:
a. Tes
Tes biasanya digunakan
untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif. Hasil tes biasanya diolah
secara kuantitatif.
i.
Kriteria Tes Sebagai Alat Evaluasi
ii.
Jenis-jenis Tes
b. Nontes
Adalah alat evaluasi yang
biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat, dan
motivasi. Ada beberapa jenis nontes sebagi alat evaluasi, yaitu:
i.
Observasi
ii.
Wawancara
iii.
Studi Kasus
iv.
Skala Penilaian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar