Tingkah
laku dapat dipelajari dengan berbagai cara,di antaranya dengan memperhatikan,
menghayati, menerangkan apa yang terjadi dalam proses kejiwaan. Akan tetapi,
tidak ada cara tertentu untuk di gunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri
tidak pernah sama. Sewaktu-waktu ia dapat berubah sehingga tidak mungkin
membagi-baginya, apalagi dengan hendak memasukan kejiwaan itu ke dalam
golongan-golongan tertentu.
Pembahasan
mengenai metode ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian tentang bagaimana
para psikologi perkembangan melakukan tugas mereka dalam mendapatkan lebih
banyak pengertian akan gejala perkembangan serta bagaimana cara mengatasi
hambatan dalam proses perkembangan. Menurut monks, pembahasan tentang metode
ini dapat dibedakan antara bendekatan yang lebih umum dan metode yang lebih
spesifik.
Cara
yang dipergunakan untuk anak-anak pada dasarnya ada persamaan dengan cara yang
di pergunakan untuk orang dewasa. Penyelidikan anak-anak harus lebih hati-hati
dilakukan karna ada perbedaan antara kejiwaan anak-anak dengan kejiwaan orang
dewasa.
Beberapa
metode dalam psikologi, di antaranya swbagaai berikut:
·
Metode
Eksperimental
Cara
ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai
eksperimen. Peneliti mempunya kontrol sepenuhnya terhadap jalannya sesuatu
eksperimen, yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang ditelitinya,
kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya,dan
sebagainya.
·
Observasi
Ilmiah
Pada
observasi ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang di timbulkan tidak dengan
sengaja, melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi ilmiah
ini dapat di terapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja tingkah
laku orang-orang yang berbeda di toko serba ada, tingkah laku pengendara
kendaraan bermotor di jalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain,
perilaku orang dalam bencana alam,dan sebagainya.
·
Sejarah
Kehidupan
Sejarah
kehidupan seseorang dapat merubakan sumber data yang penting lebih mengetahui
“jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang
tidak naik kelas mungkin di ketahui bahwa dia bukannya kurang pandai, tetapi
minatnya sejak kecil di bidang musik sehigga dia tidak cukup serius untuk
mengikuti pendidikan di sekolahnya.
·
Wawancara
Wawancara
merupakan tanya jawab si pemeriksa dan seorang yang di periksa. Agar orang yang
di periksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri. Pandangan-pandangannya,
pendapatnya, dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai
padat menggali semua informasi yang di butuhkan
·
Angket
Angket
merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah di susun
secara tertulis pada lembar-lembar petanyaan itu, dan orang yang di wawancarai
tinggal membaca pertanyaan yang di ajukan, lalu menjawabnya secara tertulis
pula. Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang
diselidiki.
·
Pemeriksaan
Psikologi
Dalam
bahasa populernya, pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikotes. Metode
ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan
oleh para ahli yang benar-benar sudah terlatih. Alat-alat itu dapat di
pergunakan untuk mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah
minat seseorang, sikap seseorang, struktur kepribadian seseorang, dan lain-lain
darri orang yang di periksa itu.
Pada
abad ke-19, dimulai juga metode psokologi yang disebut dengan metode psikologi
kontemporer; dimana saat itu berkembang dua teori dalam menjelaskan tingkah
laku, yaitu psikologi fakultas dan psikologi asosiasi
a.
Psikologi
Fakultas
Psikologi
fakultas adalah doktrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan. Menurut
teori ini, kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam beberapa ‘fakultas’ yang
meliputi berpikir, merasa, dan berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi menjadi
beberapa subfakultas. Kita mengingat melalui subfakultas memori, pembayangan
melalui subfakultas imajiner, dan sebagainya.
b.
Psikologi
Asosiasi
Bagian dari
psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada
dasarnya adalah asosiasi ide, yaitu bahwa ide masuk melalui alat indra dan
diasosiasikan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras,
dan kedekatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar