Selasa, 13 Desember 2016

MODEL PENGEMBANGAN DAN ORGANISASI KURIKULUM

Pegembangan kurikulum tidak dapat lepas dari berbagai aspek yang mempengaruhinya,seperti cara berfikir, system nilai (nilai moral, keagamaan, politik, budaya, dan social ), proses pengembangan, kebutuhan peserta didik, kebutuhan masyarakat maupun arah program pendidikan. Model pengembangan kurikulum merupakan suatu alternative prosedur dalam rangka mendesain, menerapkan, dan mengevaluasi suatu kurikulum. Setiap model kurikulum tersebut memiliki karakteristik pada pola desain, implementasi, evaluasi dan tidak lanjut dalam pembelajaran. Agar dapat mengembangkan kurikulum dengan baik, pengembangan kurikulum semestinya memahami berbagai jenis model pengembangan kurikulum. Model-model pengembangan, yaitu model Ralph Tyler, Administrasi, Grass Root, Demonstrasi, Miller-Seller, Taba dan Model Beauchamp.
ORGANISASI KURIKULUM
            Kurikulum lebih luas daripada sekadar rencana pembelajaran, kurikulum meliputi segala pengalaman dan proses belajar siswa yang direncanakan dan dilaksanakan di bawah bimbingan lembaga pendidikan. Kurikulum bukan hanya berupa dokumen bahan cetak melainkan rangkaian aktivitas siswa yang dilakukan di dalam kelas, luar kelas, di laboraturium, di lapangan, maupun di lingkungan masyarakat yang direncanakan serta dibimbing oleh sekolah. Kurikulum merupakan suatu bahan pembelajaran atau mata peplajaran yang dipelajari siswa proses pembelajaran, hasil pembelajaran yang diharapkan, reproduksi kebudayaan, tugas dan konsep yang mempuyai ciri-ciri tersendiri, agenda untuk rekrontuksi social, serta memberikan bekal untuk kecakapan hidup.

a.      Organisasi kurikulum berdasarkan matta pelajaran ( subject curriculum )
Organisasi kurikulum berdasarkan mata pelajaran dibedakan ata empat pola, yaitu :
1.      Mata pelajaran terpisah (separated subject curriculum)
2.      Mata pelajaran terhubung (correlated curriculum)
3.      Fusi mata pelajaran (broadfields curriculum)
4.      Kurikulum terpadu ( integrated curriculum)
Beberapa bentuk organisasi kurikulum dalam kategori ini diantaranya :
a.       Kurikulum inti (core curriculum)
b.      Social functions and persistent situations
c.       Experience atau activity curriculum
Empat tipe pembelajaran proyek yang dapat dikembangkan dalam activity curriculum, diantaranya :
1.      Construction on creative project
2.      Appreciation on enjoyment project
3.      The problem project
4.      The drill or specific project


Tidak ada komentar:

Posting Komentar